Home » » Kisah Nyata Si Pegawai Hotel

Kisah Nyata Si Pegawai Hotel

Satu Kisah Nyata, yang kadang saya ulang membacanya karena akan mengingat kembali semangat kerja...Semoga bermanfaat...

Suatu malam disaat hujan badai turun dengan begitu derasnya ada seorang pria tua bersama istrinya menuju kesebuah lobby hotel kecil di daerah Philadelphia untuk menghindari hujan yang deras, keduanya sepakat untuk beristirahat menyewa kamar hotel untuk waktu semalam.

Dan pasangan itupun di sambut oleh seorang pegawai hotel yang tampak ramah dan tersenyum hangat. “Apakah masih ada kamar kosong di hotel ini?” pria tua itu bertanya. Si pegawai hotel menjelaskan; “Semua kamar saat ini telah penuh karena sedang berlangsung 3 konferensi besar di kota ini, dan semua kamar kami telah ditempati semua” kata si pegawai hotel.

“Namun saya tidak mungkin membiarkan sepasang suami istri tua seperti anda berdua berhujan - hujanan di luar sana pada pukul satu dini hari seperti ini. Jika tidak keberatan , bersediakah anda bersua beristirahat di kamar saya? Memang jelas sangat berbeda dengan kamar hotel disini, tapi cukup nyaman untuk digunakan beristirahat.” Sambungnya.

Tetapi justru pasangan suami istri itu berusaha menolaknya, si pegawai hotel justru berkata; “Jangan khawatirkan saya, saya akan baik-baik saja,” si pelayan hotel terus membujuk mereka. Dan akhirnya pasangan itu pun setuju dengan tawaran ramah dari pegawai hotel itu.

Keesokan harinya pada saat membayar tagihan, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel; "Anda memiliki suatu kualifikasi yang baik sebagai seorang manager dan andalah orang yang seharusnya menjadi pemimpin sebuah hotel terbaik di Amerika Serikat, karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani, mungkin suatu hari saya akan membangunkan sebuah hotel untukmu.”

Dalam perjalanan, pasangan orang tua itupun setuju bahwa pegawai hotel tersebut memiliki sifat kemanusiaan yang sangat langka, sebab bersikap ramah sekaligus penolong jelas tidaklah mudah.

Pegawai hotel itu hanya hanya bisa tersenyum lebar sambil melupakan kata – kata dari pria tua itu, dan dia berterima kasih, tapi apapun ceritanya bagaimana mungkin pikirnya, Karena dirinya hanyalah seorang pegawai biasa.

Kira - kira dua tahun kemudian, dimana pegawai hotel itu sudah melupakan kejadian saat malam hujan badai lalu. Dia mendapatkan sebuah surat dari pasangan suami istri tua yang pernah di layaninya beberapa waktu yang lalu. Surat itu sekali lagi berisikan ucapan rasa terima kasih atas pelayanan yang di berikan pada malam itu, beserta sebuah tiket perjalanan ke New York. Tiket tersebut adalah sebuah permintaan agar dia mau menjadi tamu dari pasangan tua tersebut di New York, maka dengan senang hati dia memenuhi permintaan itu.

Setelah berada di New York, pria tua itu mengajak pegawai hotel itu ke sudut jalan antara Fifth Avenue and Thirty-Fourth Street, dimana dia menunjuk sebuah bangunan besar berbentuk istana kunoyg yang luar biasa megah dan dia mengatakan; "Itulah hotel yang saya bangun untuk kamu kelola....".

“Kau pasti bercanda!” jawab si pegawai hotel. “Aku pastikan tidak!” jawab pria tua tersebut.

Pegawai hotel itu adalah George Charles Boldt, yang menerima tawaran William Waldorf Astor, si pria tua itu, untuk menjadi pimpinan pertama dari salah satu hotel paling legendaris di dunia bernama Hotel Waldorf – Astoria New York, yang hingga saat ini masih merupakan hotel terbaik di dunia.

Ternyata sikap kita dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan kita, bila kita bekerja hanya untuk mencari uang semata, maka karier/hasil yang kita peroleh akan biasa saja.

Namun jika kita bekerja dengan hati, untuk urusan apapun, dalam hal apapun, sebesar atau sekecil apapun...selalu mau melayani orang lain, setinggi apapun jabatan kita.... dengan motivasi bahwa pekerjaan kita harus menjadi berkah buat orang lain, maka kita akan memperoleh hasil yang luar biasa...InsyaAllah...

Semoga Bermanfaat, Barakallah fiikum...
Thanks for reading Kisah Nyata Si Pegawai Hotel

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

2 comments:

  1. Sangat menginspirasi saya. Terima kasih untuk cerita yg sangat menyentu hati saya.

    ReplyDelete